Halo, burung dara! Pada Maret 2014, kami akan menyelenggarakan sebuah pementasan mengenai nilai ajaran Buddha tentang samsara dan karma. Seperti pementasan-pementasan sebelumnya, pementasan
kami menggabungkan tiga bentuk seni: drama, musik, dan tari. Dalam pertunjukan ini, lakon yang kami angkat berjudul Samsara.
Apa itu Samsara? Mengapa Samsara?
Samsara merupakan
adaptasi bebas kisah Ekalaya dalam Mahabharata. Ekalaya sedang mencari
pengalaman untuk melengkapi hidupnya. Karena itulah, dia berguru kepada Darmi,
seorang perempuan pendekar yang menyepi di sebuah goa di tengah hutan. Bagi
Ekalaya, Darmi bukan sekedar guru. Darmi adalah panutan, juga pengganti sosok
ibu. Bencana dating ketika Boma dan pasukannya menyerang hutan mereka. Ekalaya
pingsan. Darmi ditawan. Begitu sadar, Ekalaya merasa sangat kehilangan dan
marah. Atas dukungan dan bantuan Palguna, Ekalaya mencari Darmi. Melalui beberapa
perkelahian, Ekalaya akhirnya menemukan Darmi, yang ternyata menjadi teman di
rumah Wijil. Ekalaya terpukul karena Darmi tidak mau lagi pulang ke hutan
mereka. Kecewa karena merasa dikhianati dan ditinggalkan, Ekalaya pulang ke
hutan. Ternyata jiwa Ekalaya terlanjur jatuh dan menderita. Semangatnya hilang.
Hatinya hancur.
Nah, kurang lebih seperti itulah sinopsis dari pementasan kami selanjutnya. Tunggu kabar dari kami lagi ya untuk info-info selanjutnya :)